Minggu, 01 April 2012

Sehat dan Langsing dengan Bekatul


Sehat dan Langsing dengan Bekatul

Untuk kesekian kali tabloid mingguan Cantiq menampilkan artikel tentang bekatul. Edisi 219, yang terbit bulan Oktober 2011, kali ini menampilkan artikel utama Sehat dan Langsing dengan Bekatul. Sebagai tabloid Kecantikan, Kesehatan dan Fitnes, jelas Cantiq menyasar para pembaca dari kaum wanita, ibu rumah tangga dan gadis remaja. Walau begitu, tentu saja, tidak ada larangan bagi kaum pria untuk membacanya juga.
Dalam edisi kali ini, Cantiq menampilkan nara sumber Dr. Merryana Adriani SKM MKes, seorang ahli gizi dari fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Selain menjelaskan tentang kandungan bekatul dan manfaatnya, Merryana menyampaikan beberapa cara mengolah dan mengonsumsi bekatul dengan benar, khususnya untuk tujuan penurunan berat badan atau diet.
Sebagai Minuman. Bekatul dapat digunakan sebagai minuman dengan mencampurkannya dengan air hangat. Bisa juga dicampurkan dengan gula atau perasa minuman lain, seperti jahe. Namun, Merryana mengingatkan, jika tujuan mengonsumsi bekatul adalah untuk menurunkan berat badan, sebaiknya hindari menambahkan banyak gula dalam minuman bekatul, karena akan mengurangi manfaatnya. "Untuk membantu diet maupun untuk memelihara kesehatan, minuman bekatul ini bisa dikonsumsi tiga sampai empat kali sehari sebelum atau sesudah makan," ujar Merryana.
Sebagai Bubur. Untuk membantu diet, bekatul bisa dijadikan menu sarapan dalam bentuk bubur. Caranya, campur beberapa sendok bekatul dengan air hangat dan aduk hingga kental seperti bubur. Tambahkan buah-buahan seperti pisang dan stroberi, atau buah-buahan lain sesuai selera. Bisa juga menambahkan garam atau perasa makanan lain agar bubur bekatul tidak hambar. "Namun, sebaiknya hindari menambahkan banyak garam, gula dan perasa lainnya bagi pelaku diet dan penderita diabetes, kolesterol tinggi dan hipertensi," ujar Merryana mengingatkan.
Sebagai Campuran Roti atau Kue. Sebagai variasi, tepung bekatul yang bernutrisi tinggi ini juga bisa dicampurkan dengan bahan pembuatan roti atau kue. Namun cara ini tidak disarankan bagi pelaku diet. "Sebaiknya konsumsi tepung bekatul utuh dengan hanya sedikit campuran untuk memaksimalkan manfaatnya," tandasnya.
Intinya, menurut Merryana, penerapan diet dengan bekatul juga harus dibarengi dengan pola makan yang sehat, untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan tetap sehat.

Ingin sehat berhaji? kunjungi:  http://www.hajiubedsehat.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar