Kamis, 07 April 2011

Hidup Sehat Dan Aktif Tanpa Osteoporosis


Kalau kita bertanya kepada sekumpulan wanita usia paruh baya ( 40 hingga 50 tahun) mengenai sejauh mana pemahaman mereka terhadap ancaman Osteoporosis, ternyata informasi yang kita dapat sangat beragam.
Ada yang beranggapan kondisi tubuhnya aman-aman saja karena selama ini tidak merasakan adanya keluhan, sehingga dia tidak perlu berjaga-jaga secara berlebihan. Namun, sebagian ada juga yang sangat sadar akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan tulang di usia tersebut. Siapa sih yang tidak ingin hidup sehat dengan tulang yang sehat pula sekaligus terhindar dari ancaman Osteoporosis yang mengerikan.
Perlu tahu Indikasi dan Gejala Osteoporosis
Pada tahap awal orang terkena osteoporosis, seringkali tidak ada gejala yang dirasakan. Anda tidak merasakan sesuatu yang tidak beres pada tubuh. Karena penyakit ini berkembang secara lambat dan bertahap, maka penyakit ini biasa disebut “silent disease“.
Kondisi rendahnya massa tulang dan tulang keropos ini biasanya baru disadari setelah seseorang mengalami patah tulang karena trauma ringan atau jatuh. Patah tulang akibat osteoporosis umumnya terjadi pada tulang pinggul, tulang belakang atau pergelangan tangan.
Osteoporosis dapat disebabkan oleh massa tulang yang tidak maksimal di masa peak bone mass (puncak massa tulang) pada umur 30 tahun, sehingga selama menopause massa tulang dapat turun drastis dan menyebabkan osteoporosis (rapuh tulang). Wanita kehilangan sekitar 10% massa tulangnya pada lima tahun pertama masa menopause. Penelitian-penelitian menunjukkan, sekitar separuh dari wanita berusia di atas 60 tahun mengalami sekurangnya satu kali patah tulang akibat osteoporosis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), osteoporosis didefinisikan sebagai: “Kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah / fraktur akibat berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama.“
Penyebab Osteoporosis
Kerangka manusia terdiri dari 206 tulang yang terdiri dari kumpulan jaringan yang hidup dan keras yang berfungsi untuk menopang tubuh, mendukung otot, dan melindungi organ-organ dalam terhadap cedera. Peran penting lainnya, tulang bertindak sebagai tempat persediaan kalsium. Sekitar 2% berat orang dewasa (1,0-1,4 kilogram) terdiri dari kalsium. Sekitar 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi, 1% sisanya dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.
Agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, tingkat kalsium yang konstan harus tepat terjaga di dalam plasma darah. Setiap hari tubuh kita menerima dan mengeluarkan kalsium. Pada orang dewasa yang sehat, perputaran kalsium dari tulang adalah sekitar 500 mg (misalnya 500 mg kalsium masuk ke tubuh dan 500 mg yang dilepas oleh tulang setiap harinya). Untuk itu, apabila asupan kalsium tidak memadai maka tulang akan melepaskan kalsium ke dalam darah. Jika ketidakseimbangan antara jumlah kalsium yang diserap dan jumlah kalsium yang dilepas terus berlanjut dalam jangka waktu lama, maka persediaan kalsium di dalam tulang akan menipis yang mengakibatkan rendahnya massa dan kepadatan tulang sehingga meningkatkan resiko osteoporosis.
Siapa yang Beresiko Terkena Osteoporosis?
Osteoporosis dapat diwaspadai dari perkiraan faktor-faktor resiko. Jika Anda termasuk salah satu kelompok dibawah ini maka Anda beresiko tinggi terkena penyakit ini.
* Berusia lanjut, hal ini disebabkan karena semakin tua kemampuan tubuh menyerap kalsium oleh usus semakin berkurang.
* Wanita. Menurut Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki resiko osteoporosis lebih tinggi dari yaitu 21,7%. Walau tak setinggi pada wanita, pria juga beresiko terkena penyakit ini pada angka 14,8%.
* Orang Asia dan orang kulit putih karena umumnya mempunyai kerangka tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ras Afrika dan Afrika-Amerika.
* Kekurangan asupan nutrisi, terutama Kalsium dan Vitamin D .
* Mempunyai gaya hidup yang tidak sehat, antara lain: kurang berolahraga, banyak merokok, dan mengkonsumsi alkohol serta minuman yang berkafein.
* Mengalami menopause dini (sebelum umur 45 tahun) atau telah mengalami menopause.
* Memiliki postur tubuh yang kurus dan kecil.
* Memiliki sejarah penyakit osteoporosis dan patah tulang dalam keluarga, atau pernah patah tulang di masa lalu.
* Rendahnya tingkat hormon seksual (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria).
* Dalam pengobatan dan penyakit tertentu yang mempercepat kehilangan massa tulang atau mempengaruhi metabolisme tulang, misalnya pemakaian obat-obatan kortikosteroid, absorpsi gizi yang buruk, dan penyakit ginjal kronis.
Komplikasi
Patah tulang sering terjadi dan merupakan komplikasi serius dari osteoporosis. Seringkali dialami tulang punggung dan pinggul yang langsung mendukung berat tubuh. Walau biasanya bisa disembuhkan dengan tindakan operasi modern, patah tulang punggung atau pinggul dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian khususnya pada usia lanjut.
Patah pergelangan tangan biasanya dapat terjadi akibat terjatuh. Terkadang, patah tulang punggung atau pinggul dapat terjadi tanpa sebab karena tulang tersebut sudah terlalu lemah.
Kalsium Sahabat Tulang
Kalsium merupakan mineral utama pembentuk tulang. 99% kalsium berada dalam tulang dan gigi sedangkan 1%nya ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan bila terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah.
Karena itu, sejak usia muda Anda perlu membentuk kepadatan tulang yang maksimal, melalui gaya hidup yang sehat dan memenuhi kebutuhan kalsium. Menabung tulang sejak dini penting agar peak bone mass ini tercapai maksimal, sehingga tabungan kalsium Anda saat memasuki menopause cukup dan tulang tidak mudah keropos.

Kebutuhan kalsium harian adalah 1.000-1.200 mg per hari. Kebutuhan ini biasanya akan sulit dipenuhi dari asupan makanan. Menurut penelitian Puslitbang Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan RI tahun 2002, rata-rata orang Indonesia hanya mengonsumsi 254 miligram kalsium per hari. Jadi, di samping mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, kebutuhan kalsium harian dapat dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen mengandung kalsium.
Vitamin D juga berperan penting dalam membantu mempertahankan massa tulang karena membantu tubuh menyerap kalsium secara lebih efektif. Vitamin D merupakan regulator positif bagi metabolisme kalsium dan meningkatkan penyerapan kalsium sebanyak 2,5 kali. Karenanya, suplemen kalsium yang mengandung vitamin D akan lebih efektif mencegah osteoporosis dan mengurangi risiko patah tulang akibat osteoporosis. Kebutuhan harian yang disarankan untuk vitamin D adalah 200 hingga 400 IU / hari. Lebih lanjut lagi, perawatan dengan vitamin D ternyata efektif bagi pencegahan tulang keropos di masa tua.
Hasil penelitian Chapuy & Arlot tahun 1992 pada orang-orang usia lanjut yang mengkonsumsi 600 miligram kalsium dan 400 IU vitamin D tiap pagi dan sore mengalami penurunan 43% terhadap risiko patah tulang panggul dan penurunan 32% pada tulang bagian tubuh lainnya.
Di samping itu, Anda juga harus menghindari makanan yang menghambat penyerapan kalsium. Misalnya tidak sarapan atau makan kurang dari tiga kali sehari, merokok, atau minum softdrink, minuman berkafein dan beralkohol.
CDR Fortos, suplemen kalsium dari CDR yang mengandung 600 mg kalsium dan 400 I.U. vitamin D, merupakan pilihan tepat bagi Anda untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis. Sinergi dua zat gizi ini paling efektif dalam membantu penyerapan kalsium oleh tubuh. Dalam bentuk effervescent (larut air), CDR Fortos memberi manfaat kalsium setara dengan 3 gelas susu. Bentuk effervescent membuat kalsium dan vitamin D mudah larut dalam tubuh, serta membantu mencukupi kebutuhan cairan pada orang berusia lanjut yang umumnya kurang banyak minum air.
CDR Fortos tersedia dalam rasa jeruk segar, serta bebas lemak, gula, dan pewarna serta pengawet buatan. Karenanya, CDR Fortos aman dan sesuai bagi orang dewasa maupun berusia lanjut yang ingin mengurangi gula, lemak, serta ingin menghindari efek samping pewarna dan pengawet buatan, juga bagi penderita diabetes. Bagi yang tidak menyukai atau tidak dapat mengonsumsi susu, CDR Fortos merupakan pilihan yang tepat karena suplemen ini juga bebas laktosa.
Bagi Anda yang suka bepergian, CDR Fortos merupakan pilihan yang tepat karena praktis untuk dibawa dan mudah untuk dilarutkan dalam segelas air putih.
Selain konsumsi kalsium dan vitamin D, berolahraga dengan teratur juga sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Latihan beban yang memberi tekanan pada kerangka tubuh, seperti tennis, berjalan kaki, jogging, menaiki tangga, dan aerobic, sangat baik karena merangsang terbentuknya tulang baru. Pria dan wanita yang melakukan olahraga secara teratur mempunyai resiko patah tulang yang rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar